Minggu, 26 Oktober 2008

PPT [ Para Pencari Tuhan ] Teman sahur yang Fresh

PPT adalah singkatan dari Para Pencari Tuhan, sebuah sinetron teman makan sahur yang ditayangkan oleh SCTV pukul 03.00 sampai dengan pukul 04.30 WIB (sekarang sampai pukul 05.00). PPT adalah sinetron komedi religi garapan Deddy Mizwar (semoga Allah memanjangkan umurnya sehingga dapat membuahkan karya-karya bermutu lainnya lebih banyak lagi).

Para Pencari Tuhan menceritakan tentang sosok orang-orang yang sedang terseok-seok berjalan mendekatkan diri kepada Allah sang Pencipta. Nah, dalam pencarian mereka itulah kejadian-kejadian lucu dan menggelikan sering kali muncul tak terduga. Tidak ada tokoh sentral dalam cerita ini. Tidak ada yang menggurui, dan tidak ada pula yang di-‘santri’-kan. Chelsea, Jeki dan Baron adalah tiga mantan preman, penjahat dengan keahlian masing (pengedar narkoba, copet dan curanmor) karena keterpaksaan, harus tinggal di musholla demi menyambung hidup. Sentuhan dengan orang-orang musholla dan sekitarnya ini tanpa sadar membuat mereka memulai langkah mencari Tuhan. Bang Jek (Muhammad Marzuki) yang marbot, menjadi ‘seolah-olah’ guru bagi ketiga orang tadi. Tetapi bang Jek ini kadang-kadang masih suka ngaco. Dia kadang-kadang belum dapat sepenuhnya ikhlas, tawadu’ berislam. Dia juga masih mencari Tuhan. Tokoh yang paling dianggap mumpuni dalam cerita ini adalah ustadz Fery. Berpengetahuan luas, berkecukupan dan dianggap paling alim. Kepadanya hampir semua persoalan dimintakan jalan penyelesaiannya. Tetapi ternyata ustadz Fery masih tergiur popularitas dengan coba-coba tampil di tifi menjadi pemain sinetron. Untuk itu, dia tidak merasa berdosa meninggalkan ummat yang membutuhkannya. Sang ustadz inipun ternyata belum sepenuhnya menemukan Tuhan. Dimana akhirnya cerita ini? Belum tahu, karena memang belum tamat. Kita tunggu saja. Mengapa mencari Tuhan? Bukan mencari Tuhan untuk menemukan dzat-Nya, tetapi mencari jati diri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini sekaligus tidak melakukan perbuatan apapun selain beribadah kepadaNya. Said Hawwa bercerita bahwa banyak sekali orang pandai yang berkutat dengan ilmunya dan berhenti setelah mendapati bahwa tiadalah semuanya melainkan kehendak Allah Swt. Carilah melalui biologi, astronomi, ekonomi, nuklir, kedokteran, pertanian, apapun saja. Niscaya akan berakhir pencarian itu pada kuasa Allah. Mengapa bumi ini dimiringkan 23 derajat, mengapa elektron tetap berjumlah delapan dan mengelilingi neutron, mengapa struktur mikrokosmos sama persis dengan makrokosmos, mengapa kadar oksigen dalam udara hanya 13 %, mengapa serbuk sari yang ukurannya begitu kecilnya sehingga tidak dapat dilihat kecuali dengan alat bantu dapat berubah menjadi buah yang besarnya hingga triliunan kali setelah bertemu dengan kepala putik, dan tidak pernah keliru. Tidak pernah serbuk sari yang bertemu dengan kepala putik rambutan akan berbuah nangka. Pun sebaliknya. Mengapa ada penawaran mengapa ada permintaan, mengapa ada harga. Allah lah yang telah melayarkan perahu-perahumu diatas samudra sehingga kamu dapat mencari sebagian rejekiNya. Seungguhnya Allah sangat menyayangimu (Al Israa 66). Tapi bila telah diselamatkannya kamu di daratan, maka sesungguhnya kamu tidak berterima kasih! (Al Israa 67). (Mohon ampun ya Allah bila salah mengutip firmanMu). Iya memang, kita kadang sudah membusungkan dada dengan dapat membuat alat transportasi semacam kapal (layar atau motor) tak terpikirkan oleh kita akan keterbatasan kita yang tak mampu membuat sepotong anginpun! Tak ada ilmu yang bisa menjalankan awan dari atas laut hingga ke atas perbukitan dan tak ada ilmunya pula yang dapat memerintahkan awan itu berubah menjadi air dan turun menjadi hujan. Tak ada teknologi secanggih apapun yang mampun membuat laut menjadi tenang, kecuali atas kehendak Allah. Bila Dia berkehendak bahwa laut itu bergejolak maka selesailah sudah. Manusia tidak ada apa-apanya. Ah Allah, mengapa kadang hati ini bandel, suka berlagak didepanMu dengan membangga-banggakan karuniaMu, yang bisa saja sebenarnya hanyalah ujian. Berbahagialah yang telah menemukan Tuhan, dan celakalah bagi yang belum, bahkan belum mencari sementara waktu untuk kembali kepadaNya semakin dekat.

Langit Hening

Apdet dari Wikipedia:

Para Pencari Tuhan menceritakan tentang sosok orang-orang yang sedang terseok-seok berjalan mendekatkan diri kepada Allah sang Pencipta. Nah, dalam pencarian mereka itulah kejadian-kejadian lucu dan menggelikan sering kali muncul tak terduga. Tidak ada tokoh sentral dalam cerita ini. Tidak ada yang menggurui, dan tidak ada pula yang di-‘santri’-kan. Chelsea, Jeki dan Baron adalah tiga mantan preman, penjahat dengan keahlian masing (pengedar narkoba, copet dan curanmor) karena keterpaksaan, harus tinggal di musholla demi menyambung hidup. Sentuhan dengan orang-orang musholla dan sekitarnya ini tanpa sadar membuat mereka memulai langkah mencari Tuhan. Bang Jek (Muhammad Marzuki) yang marbot, menjadi ‘seolah-olah’ guru bagi ketiga orang tadi. Tetapi bang Jek ini kadang-kadang masih suka ngaco. Dia kadang-kadang belum dapat sepenuhnya ikhlas, tawadu’ berislam. Dia juga masih mencari Tuhan. Tokoh yang paling dianggap mumpuni dalam cerita ini adalah ustadz Fery. Berpengetahuan luas, berkecukupan dan dianggap paling alim. Kepadanya hampir semua persoalan dimintakan jalan penyelesaiannya. Tetapi ternyata ustadz Fery masih tergiur popularitas dengan coba-coba tampil di tifi menjadi pemain sinetron. Untuk itu, dia tidak merasa berdosa meninggalkan ummat yang membutuhkannya. Sang ustadz inipun ternyata belum sepenuhnya menemukan Tuhan. Dimana akhirnya cerita ini? Belum tahu, karena memang belum tamat. Kita tunggu saja. Mengapa mencari Tuhan? Bukan mencari Tuhan untuk menemukan dzat-Nya, tetapi mencari jati diri sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini sekaligus tidak melakukan perbuatan apapun selain beribadah kepadaNya. Said Hawwa bercerita bahwa banyak sekali orang pandai yang berkutat dengan ilmunya dan berhenti setelah mendapati bahwa tiadalah semuanya melainkan kehendak Allah Swt. Carilah melalui biologi, astronomi, ekonomi, nuklir, kedokteran, pertanian, apapun saja. Niscaya akan berakhir pencarian itu pada kuasa Allah. Mengapa bumi ini dimiringkan 23 derajat, mengapa elektron tetap berjumlah delapan dan mengelilingi neutron, mengapa struktur mikrokosmos sama persis dengan makrokosmos, mengapa kadar oksigen dalam udara hanya 13 %, mengapa serbuk sari yang ukurannya begitu kecilnya sehingga tidak dapat dilihat kecuali dengan alat bantu dapat berubah menjadi buah yang besarnya hingga triliunan kali setelah bertemu dengan kepala putik, dan tidak pernah keliru. Tidak pernah serbuk sari yang bertemu dengan kepala putik rambutan akan berbuah nangka. Pun sebaliknya. Mengapa ada penawaran mengapa ada permintaan, mengapa ada harga. Allahlah yang telah melayarkan perahu-perahumu diatas samudra sehingga kamu dapat mencari sebagian rejekiNya. Seungguhnya Allah sangat menyayangimu (Al Israa 66). Tapi bila telah diselamatkannya kamu di daratan, maka sesungguhnya kamu tidak berterima kasih! (Al Israa 67). (Mohon ampun ya Allah bila salah mengutip firmanMu). Iya memang, kita kadang sudah membusungkan dada dengan dapat membuat alat transportasi semacam kapal (layar atau motor) tak terpikirkan oleh kita akan keterbatasan kita yang tak mampu membuat sepotong anginpun! Tak ada ilmu yang bisa menjalankan awan dari atas laut hingga ke atas perbukitan dan tak ada ilmunya pula yang dapat memerintahkan awan itu berubah menjadi air dan turun menjadi hujan. Tak ada teknologi secanggih apapun yang mampun membuat laut menjadi tenang, kecuali atas kehendak Allah. Bila Dia berkehendak bahwa laut itu bergejolak maka selesailah sudah. Manusia tidak ada apa-apanya. Ah Allah, mengapa kadang hati ini bandel, suka berlagak didepanMu dengan membangga-banggakan karuniaMu, yang bisa saja sebenarnya hanyalah ujian. Berbahagialah yang telah menemukan Tuhan, dan celakalah bagi yang belum, bahkan belum mencari sementara waktu untuk kembali kepadaNya semakin dekat. Langit Hening

Sinetron ini diproduksi oleh PT Demi Gisela Citra Sinema dan disutradarai oleh Deddy Mizwar. Selama penayangannya sinetron ini diselingi dengan telekuis pada awal, tengah, dan akhir sinetron dengan hadiah jutaan rupiah. Selain itu, sinekuis ini juga memberikan paket umroh gratis bersama para pemainnya pada 10 episode terakhir. Para Pencari Tuhan bercerita tentang kehidupan seorang merbot (penjaga mushala) bernama Bang Jack (Deddy Mizwar) dan ketiga muridnya yang mantan narapidana yaitu Chelsea (Melki Bajaj), Barong (Aden Bajaj), dan Juki (Isa Bajaj). Setelah keluar dari penjara, Barong diusir dari komplotan curanmor lantaran sering menyanyi di pengadilan. Setali tiga uang, Juki yang mantan copet, ditolak mentah-mentah saat kembali ke rumah ibunya. Nasib Chelsea agak melow. Ketika akan mengajak rujuk kembali dengan mantan istrinya, Marni (Anggia Jelita). Ternyata sang istri sudah menikah dengan Sumarno, polisi yang menjebloskannya ke penjara.

Akhirnya mereka bertiga secara tak sengaja bertemu dan luntang lantung menyusuri Jakarta yang tak lagi ramah. Seharian mereka menjumpai warung tutup. Hati mereka makin sakit, merasa dunia sudah benar-benar menutup diri bagi mereka. Mereka baru tersadar saat ada yang memberitahu bahwa hari ini adalah hari pertama bulan puasa, sehingga tak ada orang makan di warung.

Ketiganya kemudian terdampar di sebuah mushala bernama At-Taufiq. Di sana ada Bang Jack, penjaga mushala yang fanatik dengan bedug. Dia tak mau adzan jika belum menabuh bedug. Mantan tukang jagal ini akhirnya tak hanya menerima ketiga narapidana tersebut tapi sekaligus sudi membimbing mereka ke jalan yang benar. Sebenarnya ilmu agama Bang Jack sendiri pas-pasan sehingga dalam penerapan agama sering keliru. Untunglah ada Aya (Zaskia Adya Mecca) yang membantunya. Gadis cantik penjual kolak dan pengelola perpustakaan gratis ini paham soal agama. Aya adalah adik ipar Ustad Ferry (Akri Patrio), sang ketua pengurus mushala, yang pamornya tengah menanjak setelah menjadi komentator di sebuah televisi. Belakangan pupolaritasnya tersaingi oleh istrinya sendiri, Haifa (Annisa Suci Wulandari).

Dalam sinetron ini juga ditampilkan hubungan yang unik antara Bang Udin (Udin Nganga), seorang hansip, dan sahabatnya Asrul (Asrul), seorang pria beristri satu beranak empat, dengan Pak Jalal (Jarwo Kuat). Bang Udin dan Asrul sering merasa kesal dengan Pak Jalal yang merupakan orang paling kaya di kampungnya. Sekesal apapun mereka tetap mendatangi Pak Jalal untuk diberikan pekerjaan pada saat mereka kekurangan uang untuk biaya hidup. Selain itu, sinetron ini juga diwarnai dengan kisah cinta Aya dengan Azzam (Agus Kuncoro), teman masa kecil Aya, yang berliku-liku. Walau lamarannya sudah tiga kali ditolak, Azzam tetap pantang menyerah mengejar cinta Aya.

Para Aktor/ Pemain PPT diantaranya: Deddy Mizwar “Bang Jack/ Jakarya” Melki Bajaj “Chelsea” Aden Bajaj “Barong” Isa Bajaj “juki, maunya zuki” Zaskia Adya Mecca “Aya” Akri Patrio “Pak ustadz Ferry Annisa Suci Wulandari “Bu ustadz/ Haifa” Agus Kuncoro “Azzam” Udin Nganga “Hansip/ Bang Udin” Asrul “Asrul” Jarwo Kuat “Pak Jalal/ orang kaya” Anggia Jelita “marni/ matan isteri Chelsea” Endang Wihartaty/ Wihartati “Kalila”

Tidak ada komentar: