Kamis, 06 Agustus 2009

MEMBANGUN KHILAFAH KECIL*

Oleh: Muh Arif Billah m yus** Prolog: Segala puja dan puji bagi Allah swt, Tuhan yang maha Agung, yang mengusai dan tidak di kuasai, yang telah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan. Shalawat berbingkaikan salam kita hadiahkan kepada sosok yang mulia, yang telah mengobah zaman yang penuh dengan tangisan dan kesedihan, menjadi zaman yang penuh dengan kasih sayang, shalawat dan salam juga kita hadiahkan kepada para keluarganya, para sahabat-sahabatnya, dan para pengikut-pengikutnya, dengan memperbanyak shalawat kepadanya kita termasuk dari umatnya yang mengikuti sunnah-sunnahnya,amin. Seiring waktu berjalan melintasi segala sendi kehidupan, manusia saat ini telah mampu menempuh dimensi waktu yang mengantarkannya kesuatu zaman yang di hiasi oleh berbagai ilmu pengetahuan yang kita sebut sebagai zaman mondren, namun sayang seribu kali sayang, saat transportasi menunjukkan kebolehannya dalam beroprasi, dan saat kehidupan manusia talah mencicipi kemajuan ekonomi, kehidupan rumah tangga justru jauh dari yang dimimpikan. Realita kehidupan rumah tangga muslim khususnya saat ini, sangat memprihatinkan, proses penjauhan nilai agama dalam kehidupan dan perombakan nilai fitrah sangat terasa di masyarakat “ Nilai-Nilai baru” yang di tawarkan kebudayaan barat kini telah mewarnai life style masyarakat. Pola hidup berubah kearah materelistis dan individualistis, prilaku manusia jauh dari nilai-nilai kemurnian islam. Masyarakat dan keluarga mengalami benturan nilai permissive society, hingga melahirkan berbagi dilema kehidupan, mulai dari kekerasan masyarakat, pencurain, dan lain sebagainya. Jika di telaah lebih jauh berbuatan nista tersebut tentu jauh kemungkinan untuk terjadi, jika setiap muslim melakukan pernikahan yang sah dan benar menurut syariat islam. Karena untuk menciptakan masyarakat yang madani di perlukan kelaurga yang harmonis. Lalu apa arti pernikahan itu sendiri? adakah pernikahan pada massa jahiliyyah?, apa pandangan islam terhadap pernikahan?,apa saja jenis dan hukumnya? Dan kenapa harus menikah?. inilah yang akan coba kita diskusikan bersama. Defenisi pernikahan: Pernikahan menurut etimoligi: Nikah ialah perjanjian di antara lelaki dan perempuan dengan beberapa syarat . Sedangkan menurut triminologi: pernikahan memiliki tiga arti, yang terdiri dari makna hakiki dan majazi, yaitu: Yang pertama: Pernikahan memiliki arti: hubungan suami istri, dan disebut juga dengan perjanjian menurut bahasa kiasan. Makna yang pertama ini tidak lari dari arti etimologi itu sendiri. Setiap kata nikah yang terdapat dalam Al-quran tanpa ada penjelasan selanjutnya, maka ia memiliki arti: hubungan suami istri. Sesuai dengan firman Alllah swt. dalam surah An-nisa, ayat 22:  Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang Telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang Telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh). Yang kedua: Pada hakikatnya pernikahan memiliki arti Perjanjian, dan menurut bahasa kiasannya memiliki arti bersetubuh, hal ini sesuai dengan firaman Allah swt. dalam surah al-baqarah, ayat 230: artinya: Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah Talak yang kedua), Maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Ini adalah pendapat ulama mazhab imam Syafi'i dan ulama imam Malik. Yang ketiga: pernikahan juga memiliki arti persamaan lafadz antara perjanjian dan juga bersetubuh. Dari pengertian nikah di atas timbullah pertanyaan, adakah pernikahan sebelum datangnya syariat?. Dan apa pandangan islam terhadap pernikahan, yang berlaku dalam islam?. Pernikahan Pada Massa Jahiliyyah : Sebagaimana arti pernikahan yang telah kita ketahui, maka ritual pernikahan itu telah terjadi sebelum datangnya syaria'at, di riwayatkan dari Syaidah 'Aisyah ra, ada empat jenis pernikahan yang terjadi pada massa Jahilillyah, yaitu: Yang Pertama: Nikah sebagaimana yang di lakukan pada saat sekarang ini, seorang laki-laki meminang kepada laki-l;aki lain yang menjadi wali si perempuan, dan memberinya mahar, dan menikhainya. Yang kedua: Nikah istibda'. Praktek perkawinan semacam ini bertujuan mencari bibit unggul sebagai keturunan. Caranya, suami memerintahkan istrinya untuk tidur seranjang dengan laki-laki yang gagah perkasa, kaya dan pandai, di saat sang istri telah bersih (setelah habis masa haid), Harapannya agar anak yang dilahirkannya dari laki-laki yang tidur bersamanya, meniru jejak dan karakter sang ayah. Meskipun, ayahnya itu bukanlah suaminya yang sah. Yang ketiga: Berkumpulnya sebagian laki-laki, pada satu wanita, dan melakukan hubungan layaknya sumai istri yang sah, dan apa bila si wanita hamil, maka ia bebas memilih salah satu dari kumpulan laki-laki yang telah tidur dengannya, untuk menjadi ayah dari anaknya, dan si lelaki yang terpilih tidak dapat menolak. Yang keempat: Pernikahan yang hampir mirip dengan pernikah yang ketiga, yaitu seorang wanita yang telah melakukan hubungan suami istri dengan banyak laki-laki, atau saat ini lebih di kenal dengan sebutan placur, atau wanita malam, apabila si wanita hamil, dan melahirkan, maka yang menjadi ayah dari anak yang di lahirkannya, adalah yang paling mirip dengan bayinya. Segala puja dan puji bagi Allah, sang yang maha Baik. Yang telah mengutus Nabi Muhammad saw. guna melangkapi akhlak manusia, yang talah menjadi rahmat bagi sekalian alam, yang dengan perintah sang Maha Sempurna. telah menghapuskan semua jenis pernikahan yang pernah berlangsung pada masa jahilliyah dahulu, kecuali pernikahan yang pertama. Pernikahan inilah yang sah dalam pandangan islam, dengan catatan sesuai dengan tujuan disyariatkannya nikah, Karena, Islam datang membawa nilai-nilai yang luhur dan agung, di dalamnya juga diatur hubungan antar manusia, termasuk hubungan perkawinan. Islam menata perkawinan dengan sempurna, sebab perkawinan menjadi masalah pokok dan vital untuk membina masyarakat yang madanai. Melalui pernikahan manusia dapat saling mengasihi, menjalin hubungan kekeluargaan dan meneruskan keturunan. Pernikahan Dalam Islam: Yang pertama: nikah 'Urfi: atau lebih di kenal denga sebutan nikah siri, nikah ini adalah nikah yang sah, dengan syarat hendaklah pernikahan ini diumumkan kepada masyarakat, kerena islam adalah agama yang melindungi setiap hak maunusia, oleh sebab itu salah satu syarat sah nikah adalah di umumkan, dengan tujuan agar masyarakat mengetahui, bahwa wanita tersebut telah di nikahi, dam juga untuk menghindari dari berbagai jenis fitnah, dan menghindari berbagai prasangka buruk manusia . Yang kedua: Nikah Mut'ah: dalam kamus arab –Indonesia (kamus al'asri), memiliki arti: Nikah sementara. tanpa mengatakan kepada calon isterinya jangka waktu yang ia tentukan, calon isteripun mengatakan aku terimah nikahnya. Ini merupakan salah satu bentuk nikah yang di perbolehkan pada permulaan islam, sebagaimana nabi saw. Telah membolehkan kepada para sahabatnya untuk melakukan nikah Mut'ah, di karenakan banyaknya perang yang terjadi pada massa itu, dan banyak pula para wanita yang tidak menikah alias membujang. Namun pernikahan ini, tidak lama kemudiandi larang oleh nabi saw. Menetapkan dengan tegas bahwa nikah mut'ah adalh nikah yang telah di nasakh. dalam artian praktek nikah Mut'ah tidaklah boleh di lakukan lagi. Dan jumhur ulama pun telah sepakat melarang jenis nikah Mut'ah ini, sehiongga tidak ada seorangpun yang menyalahinya kecuali Syi'ah Imamiyah,yang membolehkan nikah Mut'ah tersebut. Dalil jumhur ulama yang mengharamkan nikah Mut'ah: Yang pertama: dari Al-quran surah An-nisa ayat 25, dan surah Al-mu'minun ayat 5-6: kawinilah mereka dengan seizin tuan mereka, nikah dengan seizin tuan mereka (calon istri) adalah nikah yang syar'i (sah), dengan adanya wali dan saksi,sedangkan nikah Mut'ah tidak lah seperti ini, 5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, 6. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki ; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa. Allah swt. Telah membatasi dengan tegas, bahwasanya hubungan suami istri hanya sah dilakukan dengan dua golongan yang diatas, dan megharamkan selain dua hal tersebut. Dengan firmannya: Barangsiapa mencari yang di balik itu Maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan praktek nikah Mut'ah telah keluar dari dua hal tersebut, karena praktek nikah Mut'ah, bukanlah pernikahan pada hakikatnya, dan ini sudah menjadi kesepakatan para ulama hingga Syi'ah sendiripun mengakui hal itu, karena nikah Mut'ah tidaklah mencangkup hak-hak suami isteri mulai dari nafkah hingga warisan. Dan sebagaimana yang kita ketahui salah satu sebab di syariatkannya nikah adalah penetapan nasab sang anak, sedangkan nikah Mut'ah tidak dapat memenuhi hal tersebut, dan juga di dalam nikah yang biasa di tetapkan iddah ketika percerain terjadi dan hal ini juga tidak berlaku pada nikah Mut'ah. Dalil yang kedua: dari hadits Rasulullah saw.: Di riwayatkan dari Robi' bin Sibrah al-juhaini dari ayahnya berkata: aku memalingkan mukaku kerah Rasulullah saw, ketika ia berdiri dan menyandarkan tubuhnya di antara rukun yamani dan makam nabi Ibrahim as. (berdiri di hajar aswad), dan mengatakan" wahai sekalian manusia dahulu aku telah membolehkan kepada kalian untuk menikahi wanita ini dan menceraikannya sesuka hati kalian, dan sekali-kali Allah telah mengharamkannya hingga hari akhir, barang siapa di antara kalian yang masih memiliki istri yang kalian nikahai dengna nikah muta'ah maka hendaklah kalian menceraikannya, dan jaganlah kalian ambil kembali dari harta yang telah kalin beri pada mereka. Dalil yang ke tiga: ijma' ulama: telah di tetapkan oleh seluruh ulama, bahwasanya, praktek nikah muta'ah tidaklah di sebut dengan nikah, akan tetapi merupakan sifat untuk bersenang-senang saja . Dalil syi'ah Imamiyah: Dalil syi'ah imammiyah yang mengatakan bolehnya nikah mut'ah: dalil yang pertama: firman Allah swt. Maka isteri-isteri yang Telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; Ini adalah bukti bahwa boleh nikah mut'ah dalam islam. Dalil yang kedua: nikah mut'ah telah di bolehkan pada permulaan islam, hingga saat ini, karena belum ada naskh yang jelas yang melarang nikah mut'ah itu sendiri. Yang ketiga: Nikah Muaqqot: nikah yang memiliki batas waktu tertetu. Contoh akad nikahnya adalah: calon suami mengatakan kepada calon istri: aku nikahi kamu dan akan ku ceraikan kamu dengan batas waktu sekian". Dalam hal ini Jumhur ulama juga telah bersepakat, bahwa nikah seperti ini adalah nikah yang di haramakan, karena dalam agam islam tujuan dasar dari nikah itu adalah mendirikan keluarga sakinah dan juga mendidik anak, dan ini semua tidak akan terlaksana dengan baik dan benar kecuali hanya dilakukan dengan syarat dan rukun yang sah. Dan nikah seperti ini pada prakteknya sama dengan nikah mut'ah. Zafar bin Hazil salah satu dari sahabat imam Abi Hanifah mengatakan: nikah Muaqqot adalah nikah yang sah, akan tetapi syarat nikahnya fasid . Yang keempat nikah Muhallil : Muhalil, dalam kamus al-'asri, memiliki arti: Seorang laki-laki yang mengawini perumpuan yang di talak 3 (tiga), dan menceraikannya dengan tujuan agar suami pertama dapat menikahi istrinya kembali, yang telah diceraikanya. resepsi nikah ini menurut mazhab imam Hanafi dan imam Malik, wanita yang di nikahi dengan niat supaya ia boleh di nikahi kembali oleh suami yang pertama, maka pernikahan ini tergolong pada pernikahan yang fasid, dan suami yang pertama tidak boleh menikahi istrinya kembali, kecuali jika sang istri telah menikah dan melakukan hubungan sumai istri dengan laki-laki yang lain dengan pernikahan yang sah. DASAR HUKUM ISLAM DALAM PERNIKAHAN: Allah menciptakan manusia. Laki-laki dan perumpuan, dengan sifat fitrah yang khas. Manusia memiliki naluri, perasaan dan akal, adanya rasa cinta kasih antara pria dan wanita adalah fitrah manusia, hubungan khusus antar jenis kelamin diantara keduanya terjadi secara alami, karena aislam memiliki sistem hidup yang paripurna, dan islam pasti sesuai dengan fitrah manusia, karenanya islam tidak melepas kendali naluri seksual secara bebas, yang dapat membahayakan diri manusia dan kehidupan masyarakat. Islam telah memabatasi hubungan khusus antar pria dan wanaita dengan pernikahan, dengan begitu terciptalah kondisi masyarakat penuh kesucian, kemuliaan, sangat menjaga kehoramatan setiap pemeluknya, dan dapat mewujudkan ketenangan hidup dan kelestarain keturunan umat manusia. Hukum pernikahan dalam islam : 1. Wajib: Bagi orang yang mempunyai nafsu yang kuat sehingga dapat menjatuhkannya ke lembah maksiat (zina dan sebagainya) sedangkan ia seorang yang mampu baik lahir maupun bathin. 2. sunnah (mustahab): Bagi orang yang mampu baik lahir-maupun batin, dan ia sanggup mengawal dirinya supaya tidak terjerumus dalam perbuatan yang haram. 3. Haram: Bagi orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memberi nafkah batin dan lahir dan ia sendiri tidak sanggup (lemah), tidak punya keinginan menikah, dan apabila ia menikah ia akan menganiaya isterinya saja. 4. Makruh: Bagi orang yang kurang memiliki kemampuan dari segi nafkah lahir batin akan tetapi jika ia mikah tidak akan memberi kemudaratan kepada istri, 5. Boleh: Jika terlepas dari hal hukum yang empat di atas. Kenapa harus menikah ? Pertanyaan yang memiliki jawaban masing-masing, bagitu juga islam, islam juga memiliki jawaban tentang pertanyaan itu, di antaranya adalah. Menikah adalah perintah dari sang Pencipta, firman Allah swt. dalam surah An-nur ayat 32:  Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. islam juga menjawab, menikah akan membuat kita umat yang terbaik. Hal ini telah di tegaskan oleh Rasulullah saw. dari ibnu Abbas, Rasulullah saw. bersabdah: Barang siapa yang tidak melaksanakan sunnah ku maka ia bukan dari golongan ku, dan salah satu dari sunnah ku adalah menikah, dan barang siapa yang cinta pada ku maka hendaklah ia melaksankan sunnahku. Islam juga menawarakan hidup tenang setelah wafat. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw. Jika anak adam (manusia) talah meninggal maka terputuslah semau amalnya kecuali tiga perkara:1, Sedekah jariyyah, 2.Ilmu yang bermanfaat, 3. dan anak yang sholeh yang berdoa untuknya.(H.R. Bukhori dan Muslim). Islam memandang pernikahan bukan sarana untuk mencapai kenikmatan lahiriah semata, tetapi bagian dari pemenuhan naluri yang didasari oleh aturan Allah swt. (bernialai ibadah), tujuannya sangat jelas yaitu, membentuk kelaurga, sakianah (tenang), mawaddah (penuh cinta). Dan rahamah (kasih sayang). Sesuai dengan firman Allah swt. dalam surah Ar-rum ayat 21: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. Pernikahan dalam islam juga merupakan proses keberlangsungan generasi manusia yang universal, sesuai dengan firman Allah swt. Dalam surah al-hujurat ayat 13:  Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Berbeda dengan pandangan barat yang memandang interaksi dalam bentuk pernikahan adalah hal yang kolot dan keterbelakng. Dalam pandangan mereka yang terpenting dapat memenuhi hasrat bathinnya tanpa harus menikah sehingga lahirlah sifat untu melacur, hidup bersama tanpa nikah dan lain sebagainya, dalam tatanan masyarakat barat lembaga pernikahan di tuduh sebagai pembelenggu kebebasan, akibatnya terjadilah praktek perzinaan secara massal, perselingkuhan, pemerkosaan, pelecehan seksual, homo seksulitas, lesbianisme, dan aborsi dinggap tidak menjadi masaalah. Begitu indahnya islam yang telah menempatkan manusia sesuai tempatnya, ia tidak disamakan dengan binatang karena ia adalah makluk yang berakal yang telah di ciptakan dengan sindah-indah penciptaan. Rukun dan Syarat Nikah : Rukun nikah ada 5 (lima) yaitu : # Wali bagi mempelai wanita. # Mahar. # Mempelai laki-laki # Mempelai perempuan, yang sah untuk di nikahi. # dan Lafadz. Syarat nikah: ada 5 (lima) yaitu : # Suami # Istri # Wali # dua orang saksi Epilog: Demikianlah pernikahan yang telah terjadi, baik pada massa sebelum datang syariat islam maupun setelah datangnya syariat islam, dan seandinya jika kita lihat dengan kaca mata hati nurani maka hati bersih kita hanya akan mengatakan hanya peraturan islamlah yang mampu menjawab problematika kehidupan manusia, dari dahulu hingga sekarang sampai yang akan datang, kebahagian rumah tangga itu hanya akan datang, jika kita dirikan di atas pondasi islam, karena islam telah mengatur hak dan kewajiban anggota keluarga secara sempurna. Komplit,dan harmonis, dan sifat saling mengisi. Suami istri berfungsi sebagai partner, sepasang kekasih, sahabat suka dan duka, satu sama lain saling mengisi kekurangan, saling mengingatkan kesalahan, saling mendorong perbautan amar,ma'ruf dan nahi munkar, oleh sebab itu islam telah melarang melakukan praktek nikah yang tidak sesuai dengan tujuan nikah itu sendiri. Dengan demikian keluarga muslim tidak akan tercemar oleh nilai-nilai yang tidak memiliki prikemanusiaan yang mengatasnamakan kebebasan, yang kini mewarnai life style masyarakat namun senantias berada pada jalan Allah swt. Akhirnya, jika ada yang benar itu datangnya dari Allah swt. Semata. dan saya yakin mekahlah ini jauh dari sempurna, dan ini bukan yang penulis harapkan, dan bukan juga yang di inginkan, kritik dan saran dari peserta semuanya sangat penulis harapkan untuk perbaikan di hari yang mendatang.
Cetatan Pustaka:
1.Abdurrahman bin Muhmammad 'audhi al-jaziry, al-fiqh 'ala mazhab arba'ah, penerbit al-iman, kairo, cet, I, 1419 H/ 1999 M.
2. Sayyid sabiq, fiqh as-sunnah, percetakan al-fath al-I'lam al 'araby, kairo,cet,XI, 1420 H/ 1999 M.
3. Syekh Sa'rawi, al-fatawa, percetakan at-taufiqiyah,kairo,
4. Lajanah min asatidzah qism al-fiqh, bikuliah as-syariah wal-qonun bil-kaherah, jamiatul azhar, al-ahwal as-syakhsiayah, lilmuslimin, kairo, 2007-2008 M.
5. Dr. Abdullah nasih 'ulwan, as-syariah al-islamiyah, percetakan Darussalam, kairo, cet III, 1428 H/ 2007 M.

Senyuman yang tidak dimiliki oleh orang lain

rif, yang dimaksud istri yang pintar itu adalah istri yang mengerti bagaimana cara bertindak yang benar, bertindak jujur, dan bertindak baik. Bukanlah kepintarannya itu dibuktikan dalam selembar kertas yang berisi nilai dengan angka-angka yang besar. Jika kecerdasannya membuat dia tidak mengerti arti hidup, membuatnya bodoh terhadap kebenaran, dan bodoh terhadap diri sendiri, maka dia bukanlah istri yang cerdas walaupun semasa sekolah selalu mendapatkan predikat tertinggi.

Wanita yang cerdas adalah wanita yang bisa menempatkan dirinya dengan baik. Dia mampu menempatkan diri sebagai anak, istri, ibu, teman, dan sekaligus tahu bagaimana sikap dia sebagai wanita shalihah. Cerdasnya seseorang itu tidak dilihat dari kemampuannya dalam memecahkan masalah di kantor, tapi memecahkan masalah dirinya sendiri sebab itu semua merupakan sebagian dari kecerdasannya.

Kecerdasan itu tidak diukur dari gelar, pangkat, dan jabatan, tapi kecerdasan itu diukur dari kemampuan kita untuk mengolah hak dan kewajiban dengan tepat dan mampu memposisikan diri dengan cermat sebagai istri, suami, anak, dan pimpinan di masyarakat.

Sambil bercerita itu, tangannya tak henti bekerja, kadang-kadang sampai larut malam; menganyam tikar pandan pesanan tetangga, mengupas singkong, oncek dhele, prithil kacang, pipik jagung... pekerjaan-pekarjaan khas para petani yang darinya ia peroleh upah tak seberapa.

Selalu, saya akan tenggelam dalam luasnya danau di keriput garis mata wanita itu; garis yang berkisah tentang kesabaran, perjuangan hidup, penderitaan dan pengorbanan serta maaf. Menelusuri peta yang ada di wajahnya, saya tak pernah tersesat dalam membaca atau mencari sebuah kota bernama: keikhlasan.

Kali ini, saya berusaha menyusun kepingan kesabaran dan danau maaf yang ada padanya

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan.

Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele...¡򠳥 hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya...sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu... kau menjad! i lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan. Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi.... tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.

Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya... kata-kata yang lembut... ungkapan-ungkapan sayang yang sepele... namun baginya sangat berarti... membuatnya aman di dekatmu....

Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tu! mbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

Dulu aku berkelahi dengan teman-temanku karena mereka mengejek dan menghina Ibu. Aku bela Ibu habis-habisan, tapi mereka menertawakan Ibu terus-terusan. Perih hatiku saat itu. Dan hanya nasihat Ibulah yang bisa menyembuhkan luka itu.

Balajar atau diam.

Sebuah ungkapan arif pernah bertutur : 'we can never step into the same river twice'. Ini bisa terjadi, karena setiap detik air sungai itu berganti. Jika hati nurani itu hidup, maka dia akan tahu jika terjadi suatu kesalahan. Tapi jika hati nuraninya berpenyakit dan mati, maka Anda akan sibuk mencari-cari seribu satu alasan. Dulu, kekayaan hanya identik dengan kekayaan fisik dan materi. Sekarang, sebagaimana dibuktikan oleh banyak pioneer kemajuan, kekayaan intelektuallah yang amat menentukan. Dulu, besarnya kekayaan materi dan fisik amat menjadi pembatas kemajuan. Sekarang, sebagaimana ditunjukkan oleh perusahaan seperti Microsoft, kekayaan materi dan fisik bukanlah pembatas kemajuan. Di tingkat kekayaan fisik dan materi manapun, lompatan kemajuan bisa dilakukan. Asal, ya itu tadi kekayaan intelektual terkelola dengan memadai. Dulu, kecenderungan adalah sesuatu yang given dan mesti diadaptasi. Sekarang, ada banyak orang dan organisasi yang justru maju karena menciptakan kecenderungan. Dalam bingkai hidup seperti ini, tentu saja hanya sebuah gerakan bunuh diri kalau ada pelaku organisasi yang hidup nyaman dalam comfortable zone of mind. Sebuah wilayah berfikir tanpa penyangkalan. Sinyal apakah Anda sedang bunuh diri atau tidak, sebenarnya mudah dan sederhana. Coba perhatikan paradigma Anda mengelola dan keyakinan-keyakinan Anda. Kalau dalam waktu yang amat lama tidak ada perubahan, alias berputar dari itu ke itu, inilah bentuk bunuh diri yang halus dan tidak manusiawi. Halus, karena tidak kita sadari. Tidak manusiawi, sebab keluar dari kebiasaan umum manusia untuk bunuh diri. Lebih-lebih, sudah tidak berubah dalam waktu yang amat lama, ditambah dengan kebiasaan alam bawah sadar yang kerap berujar : 'saya sudah berpengalaman puluhan tahun, saya memiliki ratusan buku, saya lulusan sekolah terbaik' dan sederetan kebanggaan lainnya. Bismillahirrahmaanirrahiim, "Demi masa. Sesungguhya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Ashr : 1-3) Waktu adalah modal. Berjalannya waktu berarti berkurangnya modal. Kerugian akan mengiringi setiap orang bersamaan dengan berlalunya waktu. Bila seseorang tidak mampu meraih keuntungan dari tiap detik kehidupannya, maka semakin tua usianya semakin pula kerugiannya. Ketika waktunya habis karena maut, maka ia akan pulang dengan tangan hampa bahkan m membawa eban dosa.Keuntungan ada pada tiga hal: Pertama, menghabiskan waktu untuk mempertebal iman. Tanpa iman yang kokoh orang akan terseret kepada cinta dunia dan lupa akhirat. Ketika berbuat sesuatu orientasinya keuntungan dunia. Meskipun banyak harta dan pangkat pun tinggi, ia akan menjadi budak harta dan pangkatnya. Sebanyak apapun amalnya, kalau tanpa iman, tidak akan diterima Allah. Kedua, seseorang akan untung kalau ia menghabiskan waktunya untuk beramal. Di akhirat nanti yang akan dinilai adalah amal. Aktivitas apapun yang tidak menjadi amal hanya akan membuang waktu dan tenaga saja. Sesuatu bisa menjadi amal kalau niatnya ikhlas dan perbuatannya benar di jalan Allah. Ketiga, seseorang akan beruntung kalau ia menggunakan waktunya untuk saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Alangkah indahnya bila kehidupan kita sudah disemarakkan dengan semangat saling menasehati. Betapa tidak? Setiap orang butuh keselamatan. Selamat dari kerusakan, kebodohan, kecelakaan, kekurangan, kelalaian, dan kesalahan. Ia tidak mungkin dapat melihat bahaya-bahaya tadi hanya dengan mata dan telinganya sendiri. Ada ribuan mata dan telinga saudaranya yang dapat yang dapat membantu melihat bahaya-bahaya yang mengancam. Pemberitahuan itu adalah nasehat, saran, atau kritik. Namun, meskipun kita butuh pemberitahuan atau nasehat, tidak semua orang siap menerima nasehat. Ada beberapa kiat yang dapat kita terapkan dalam menerima nasehat atau kritik agar dapat menjadi sarana pembangunan kemuliaan. Pertama, rindu kritik dan nasehat. Setiap kita tidak pernah bosan-bosannya melihat cermin, walaupun wajah yang ada dalam cermin adalah wajah yang itu-itu juga, kita tidak pernah keberatan untuk merapikan rambut bila cermin memperlihatkan gambar rambut yang acak-acakan. Kita pun tidak pernah marah kepada cermin bila di cermin kita melihat di mata kita ada kotoran. Reaksi kita adalah membuang kotoran itu dan bukan memecahkan cermin. Ketahuilah, orang-orang di sekitar kita adalah cermin yang memberitahukan apa kekurangan kita. Sehingga sepatutnyalah kita bergembira ketika ada yang memperlihatkan kekurangan kita, karena dengan demikian kita menjadi tahu dan dapat segera memperbaiki diri. Kedua, bertanya. Belajarlah bertanya kepada orang tentang kekurangan-kekurangan kita dan belajar pula untuk mendengar dan menerima kritik. Istri, suami, anak-anak, dan teman-teman adalah cermin yang dapat ditanyakan mengenai kekurangan kita. Ketiga, nikmati kritik. Persiapkan diri menghadapi kenyataan bahwa kritik tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Kritik selain mengandung isi juga melibatkan cara. Kadang isinya benar tetapi caranya kurang bijak. Ada yang isinya salah tetapi caranya benar. Ada yang isi maupun caranya salah. Ada pula yang isi dan caranya juga benar. Namun tidak ada kerugian sedikitpun bagi kita selama cara kita menyikapinya benar. Dengarkan dengan baik dan jangan memotong apalagi membantah. Keempat, syukuri. Adanya orang yang peduli dengan memberikan kritik kepada kita merupakan karunia yang patut disyukuri. Jangan lupa mengucapkan terima kasih. Bila kita berubah menjadi lebih baik melalui nasehat seseorang, jangan lupakan ia dalam do'a kita dan sebutlah namanya ketika kita menyampaikan nasehat yang sama kepada orang lain. Kelima, perbaiki diri. Lihatlah apakah benar ada kekurangan pada diri kita. Jawaban terbaik ketika dikoreksi bukanlah membela diri tetapi memperbaiki diri. Sibukkan diri dengan mendengar kritik dan iringi dengan memperbaiki diri. Keenam, balas budi. Sebagai orang yang tahu terima kasih dan menghargai sebuah pemberian, sudah selayaknya kita membalas pemberian kritik itu sebagai pemberian hadiah pula. Kalau tidak mampu memberikan sesuatu yang berharga, paling tidak sebuah ucapan terima kasih yang tulus dan doa yang ikhlas. *** Ketahuilah dengan sungguh-sungguh, dengan mengubah diri, berarti pula kita mengubah orang lain. Camkan bahwa orang lain tidak hanya punya telinga, tetapi mereka pun memiliki mata, perasaan, pikiran yang dapat menilai siapa diri kita yang sebenarnya

Senin, 20 Juli 2009

manfaatkan 5 potensi dalam diri kita

Dalam hidup, masalah pastilah selalu ada. Namun tak ada persoalan yang tak mungkin diatasi. Dan kita sebagai manusia memegang peran kunci dalam mengatasi suatu masalah. Seperti yang dinantikan Mas Alhijr Adwitiya di sini. Semoga posting berisi tips-tips sederhana ini dapat menjadi renungan berharga bagi kita bersama. Untuk kemudian kita ACTION-kan dalam kehidupan sehari-hari kita.Silakan simak lima tips mengatasi masalah hidup dengan mengoptimalkan kekuatan dari dalam diri kita sebagai sumber solusinya. * The Power of Kepepet. Terkait khususnya dengan sikap suka menunda pekerjaan, salah satu cara mengatasinya dengan menggunakan the power of kepepet. Katakan pada diri kita kalau kita punya waktu tak lama. Mungkin lima menit atau 10 menit untuk menyelesaikan pekerjaan yang harus kita lakukan. Bahkan mungkin dengan pernyataan yang lebih ekstrem, katakan kalau mungkin ini aktivitas terakhir yang bisa kita lakukan di dunia ini. Saya yakin kita akan melakukannya dengan penuh kesungguhan dan tak ada lagi penundaan. Waktu yang singkat akan menekan kita bekerja cepat. Dalam situasi kepepet kita kerap bisa bertindak luar biasa. * Cintai Apa yang Anda Lakukan. Apapun profesi atau pekerjaan anda, dan apapun yang anda lakukan, lakukanlah itu dengan penuh kecintaan. Bila kita mencintai apa yang kita lakukan, tak ada kata malas, tak ada kata payah, tak ada kata putus asa. Lakukan yang anda suka dan kebahagiaan akan mengikuti anda. Bisa dalam bentuk uang atau hal lain yang jauh lebih membahagiakan yang tak dapat ditukar hanya sekedar oleh harta. * STOP Berpikir Negatif. Positif dan negatif merupakan kedua hal yang selalu akan berdampingan sampai kapanpun. Namun bila kita selalu hanya terjebak dalam kubangan pikiran negatif tak akan pernah ada waktu untuk melihat sebuah persoalan dengan jernih. Misalkan saja kita berkata “ah ini kan sulit”, “mana mungkin saya bisa,” dan segala macam pernyataan sejenis yang hanya melihat aspek negatif suatu hal. Segera alihkan perhatian anda pada hal yang positif. Pada peluang baik dan kesempatan positif dari setiap hal atau peristiwa yang terjadi. Bisa sebagai sebuah kesempatan untuk belajar, untuk menjadi insan yang lebih baik, untuk mendapatkan penghasilan tambahan, untuk membangun jaringan yang lebih luas, untuk meraih cita-cita anda, atau apapun itu. Kalau kita melihat sisi positifnya, dan bukan pada sisi negatifnya, ketakutan yang selama ini menjalar pada diri anda akan berkurang. Dan anda akan merasa menjadi pribadi yang lebih baik, lebih optimis, dan penuh semangat. * Buat Komitmen. Kadang saya dengar pengkomentar yang misal mengetakan sedang kehilangan motivasi atau kurang bersemangat menjalani hidup. Kuncinya, berkomitmenlah secara jujur pada diri kita sendiri. Buat komitmen untuk menjalani hidup yang lebih baik dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, dari hari ke hari, dan dari satu aktivitas ke aktivitas berikutnya. Kemudian katakan komitmen itu pada orang-orang di sekitar anda. Ceritakan perkembangan atau kegiatan yang telah anda lakukan terkait komitmen anda sekecil apapun itu pada orang yang sudah anda beritahu tadi. Kita harus bertanggung jawab pada komitmen yang sudah dibuat. Jangan buat malu diri kita sendiri. Jadikan komitmen yang telah kita katakan sebagai penjaga semangat kita. * Mulai ACTION saja. Ya, selanjutnya ACTION saja. Saat mulai ACTION, berarti anda mulai bergerak. Tidak lagi berada di tempat yang sama. Anda sudah melakukan sebuah kemajuan. Sekecil apapun itu! Daripada hanya mengkhawatirkan hal yang tidak jelas atau berangan-angan tanpa pangkal ujung, mulai ACTION saja. Segalanya akan lebih mudah saat anda mulai ACTION.

Minggu, 12 Juli 2009

seribu satu malam versi bocah-bocah

hai,, pa kabr?? seribu satu malam kayaknya cocok untuk menggambarkan gmn aku sekarang,,, berjalan tanpa tepi berlari tanpa batas, meliaht tanpa tahu apa yang sedang kau lihat, ya hari-hari itu begitu lama aku lalui, kiranya judul kisah saribu satu malam itu tapat mengenai jam kehidupan ku, meskipun aku tak tahu keafasahan cerita itu, ya namaku polo,, begitu orang memanggil aku, baik ia teman dekat atau teman jauh bahkan teman jauh sekali tau nama panggilan ku ini,aku nggak tahu dari mana meraka menamaiku dengan sebutan polo, pakah dari fshion ku, ku kira tidak karena baju dan celanaku hanya beberapa yang bermerek polo sedangkan yang lainnya bermerek spotec, hari-hari ku hanya ku habiskan di sawah orang kampung ku, ketika panen melanda kampung ku ketika itu pula bocah-bocah imut sebaya ku, pergi berlari bersiul, menempati sawah-sawah masyarakat, untk mencari bekas-bekas padi yang telah selesai di panen, itu lah yang ku sebut (ngetek), ketika itu tidak ada rasa sedih, tidak ada rasa takut, khuatir, apalagi cemas,kami asyik bersiul menari bernyanyi,meskipun kami tau sesampainya di rumah nanti kami harus rela mendengarkan ceramah tanpa teks dari ibu kami, di pukul di ancam, bahkan ada dari temn kami yang di kurung, dalam kamar, tidak dikasi keluar, berkurung tanpa jajan,kacian ya,,,,tapi emang begitulah dunia kami, kami tumbuh besar dari lingkungan yang memang dapat memberikan kami inspirasi, yang mengajarkan kami banyak hal, mengajarkan kami harus bersabar, mengajarkan kami, harus bekerja, mengajarkan kami harus menagis, mengajarkan kami harus tertawa, mengajarkan kami harus berlari mengejar mimpi, mengajarkan kami untuk tidak berlan apalagi merangkak menghadapi dunia yang sederhana ini tapi penuh teka-teki.. sekarang kami telah besar, kami bersetubuh dengan alam yang lain dari alam kanak-kanak kami, tidak lagi dapat tertawa, karena harus jaga wibawa, tidak dapat lagi berlari sambil menghirup udara segar, karena udara di sini telah di nodai oleh globalisasi alam katanya, tidak dapat lagi bersiul karena takut di bilang sedang berbisul (katanya), ya, alam yang hari ini kurasakan jauh berbeda dari alam yang sebelumnya, teman-teman ku juga sekarang tidak tahu pada kemana, ada yang jadi angkatan laut katanya, (kerja laut), ada yang jadi angkatan udara,(tukang panjat) ada yang jadi angkatan darat (tukang angkot), dan sekarang aku belum tahu sisa teman ku telah jadi apa,-apakah meraka masih jadi manusia atau telah menjadi, jadi-jadian, tapi ku berharap meraka mesih bisa tertawa seperti dulu, masih bisa bernyanyi gambira, masih bisa berlari menikmati udara asri, masih bisa bersuil memanggil angin di angkasa, tidak seperti aku di disini, harus berhadaapn dengan segudang problematika kehidupan. sekarang aku lagi aktif di salah satu organisasi yang kukira cukup terkenal di kalangan kota metropolitan, meski orangnya masih dapat di hitung jari, tapi karyanya yang telah diterbitkan tidak dapat di nilai lagi, genap sudah 4 tahun aku di organisasi ini aktif mengikuti langkah-langkah seniorku yang memang memiliki tifikal orang baik, iri melihat kebaikan meraka akhirnya ku beranikan diri untuk bergabaung bersama mereka, dengan senyum manis mereka menerima ku. sekarang tepatnya tgl 3-12-2008, telah sah aku menajadi bagian dari mereka, ada rasa bahagia yang kurasakan, mereka megitu terbuka untuk ku, menanyakan keadaan ku, bahkan keluarga ku, tentang kebutuhan ku dan lain sebagianya, kusadari memang tidak semua dari kelompok itu memiliki sifat yang sama, tapi aku salut karena sifat yang tak sama itulah yang membuat mereka makin kuat, bagaimana caranya? kita tanya galileo,,,, hingga sekarang aku mekain percaya diri, setiap aku mau malangkah aku selalu melibatkan meraka, kayak shering gitu,, maklumlah akau masih terlalu terbawa omosi untuk memacahkan satu keputusan makanya aku butuh seseorang untuk menguatkan aku, bagaimana dengan wanita? wanita...jujur sering aku berpikir adakah wanita yang dapat meneriama semua keluh kesah ku, adakah wanita yang siap membarikan pundaknya ketika aku sedang butuh sandaran, adakah wanita yang rela mmeberikan belaian tangan nya untuk mengusap kepala ku yang penuh dengan ketombe? aku nggak tahu ada atau tidak? yang jelas aku pernah bertemu dengan satu wanita,, yang ku harap ia dapat memenuhi semua kebutuhan itu, hingga menjadi ibu dari anak-anak kami nantinya siapa kah dia? rahasia dong mau tau aja,,, ok ,,! kita kembali ke awal bahasan, ya,, meraka begitu terbuka hingga aku banyak belajar dari apa yang belum akau katahui, bukan masaalah organisasi hingga politik pun kita bahas, memang top banget nih,, grombolan, banyak masaalah yang kami hadapi tapi tak satupun tersisa semuanya dapat kami selesaikan, hanya modal kebersamaan. tapi sayang hari itu,aku melihat ada sorang sahabat ku yang terbentur dengan masaalah, yang sebenarnya simple tapi karena ulah beberapa orang masaalah itu menajadi begitu runyam bagi ku, hari itu kutemui beberapa orang dari kami lari dari ketentuan yang talah lama kami tumbuhkan dalam hati, ia lari dari janji yang telah lama terpatri, aku tidak tahu apakah ada sebab dari sukuesme, atau dari keturunan, aku tidak tahu yang jelas kepercayaan ku kepadanya sekarang telah luntur, melebihi lunturnya baju ketika di rendam dengan rinso,tapi itu hanya ulah beberapa orang yang saya kira grombolan kami tidak akan ternodai oleh ulah orang kurang akal seperti ini, kami tetap solid, kami tetap bergandengan, dan kami tetap borkomunikasi, tentang apa yang sedang kami hadapi saat ini. kekesalanku padanya (mereka yang lari dari janji grombolan kami)berpuncak, ketika aku mendengar berita dari teman ku yang sedang terbentur masaalah tadi, aku nggak tahu kenapa aku begitu percaya dengannya apakah karena kau terlalu dekat dengannya, yang jelas ia tidak pernah berbohong dan kepribadiannyalah yang membuat aku percaya padanya. mendengar carita darinya aku semakin benci ingin rasanya aku marah, tapi aku tak berani atas dasar apa aku harus marah, karena memang kami hanya terikat hubungan satu agama saja , tidak yang lain,meskipun sebelumnya aku memang telah curiga dengan mereka (orang yang lari dari janji kami), tapi aku tidak memiliki bukti untuk membuktikannya hanya gerak-geriknya yang membuat aku curiga,. mulai sejak itu, tidak hanya teman ku yang terbentur masaalah tadi akupun menjadi kurang asyik dengannya,sekarang aku mencoaba merubah sikap ku, aku mau lebih dingin, ketika berhadapan dengan meraka, aku nggak tahu ini salah atau bener, tapi saat ini, inilah yang ingin aku lakukan sebagai kekecewaan ku pada mereka, dahulu pepatah pernah mengatakan" mudah memang mancari teman di meja makan, tapi mencari teman untuk menangis kemana harus mencari" kayaknya kata ini harus ku ubah" mudah memang mencari teman di meja makan itulah teman yang kurang ajar". berhati-hati dalam berteman itulah jaragon baru ku, untuk menajalani hidup lebih hidup. tapi aku berbangga ada beberapa orang yang sanggup mengkorbankan waktu mereka siap menyajikan pundak meraka, siap untuk membuka telinga meraka menampung segal bentuk cerita segala bentuk asa, dan rasa, itulah persahabatan yang murni,asri tanpa noda bandal. sekarang ketika aku mengingat mereka (yang ingkar dari janji yang telah terpatri), katika bertemu mereka meski hanya sejenak, aku merasa waktuku bertemu dengan meraka telah seribu tahun muak,mual, muntah, masuk angin, itulah yang kurasakan, kenapa raz mengalakan ukhuawah?, kenapa raz mengalahakan janji?, kenapa raz dapat menyakiti? pertanyaan yang sedang kucari jawabannya.wassalam BY: polo

obat stress ada di blogging

Menjalani hidup penuh rutinitas tinggi kadang mudah membuat stres. Pekerjaan kantor yang bertumpuk-tumpuk, tekanan target pekerjaan yang belum tercapai, dan macet dalam perjalanan menuju dan pulang kantor yang makan waktu berjam-jam. Apalagi kalau itu semua terjadi baru pada hari senin, saat hari libur terlihat masih begitu jauh. Namun kini anda tak perlu lagi stres. Dengan blogging, anda bisa kurangi atau bahkan hilangkan stres yang menggelayuti diri anda. Bagaimanakah caranya? Beberapa waktu lalu, saya mendapat kiriman Buku Mengobati Penyakit Itu Mudah karangan Pak Mohammad Muslih. Bukunya menarik karena membahas banyak hal yang tak tampak di sekitar kita, khususnya mengenai jin. Di samping itu ada juga pengobatan penyakit, tips hidup sehat, dan latihan menghilangkan stres. Apa yang dituliskan Pak Muslih agak berkaitan dengan posting kali ini khususnya bagaimana membuat blogging sebagai obat mengatasi stres. Di bawah ini beberapa kegiatan blogging yang bisa mengurangi ketegangan saraf anda. Atur Napas saat di Depan Komputer. Saat di depan monitor, ambil napas yang dalam dan sebarkan ke seluruh tubuh anda, baru keluarkan perlahan. Stres cenderung membuat anda bernapas pendek. Relakslah. Ambil napas dalam beberapa kali dan keluarkan pelan-pelan. Kunjungi Blog Favorit. Hidup bukan untuk sibuk. Bersenang-senanglah. Kunjungi blog favorit anda. Cari dan nikmati informasi yang anda sukai. Buat Posting Curhat. Khususnya bagi anda yang memiliki blog personal, anda bisa tuangkan apa yang sedang anda alami menjadi sebuah tulisan. Ceritakan dan postinglah pengalaman anda itu. Serta mintalah pengunjung blog memberikan saran. Dengan begitu, saya yakin anda akan merasa jauh lebih lega. Persoalan yang semula anda pendam sendiri, sudah anda sharingkan dan coba dicarikan solusinya bersama-sama. Berkomentarlah Sebanyak-banyaknya. Salurkan emosi anda dengan mengisi komentar. Kunjungi beberapa blog dan berikan komentar sebanyak-banyaknya. Stres yang anda alami, saya yakin akan jauh berkurang dengan bersosialisasi banyak orang lain. Baca Humor dan Tertawalah. Misal di blog TawaSutra. Baca dan tertawalah. Tak usah ragu. Jangan tahan tawa anda. Lupakan Persoalan. Lupakan sejenak persoalan di kantor yang membuat hati anda kalut. Nikmati blogging anda. Ini saatnya anda bersenang-senang. Temani dengan Makanan Kecil. Sembari blogging, anda nikmati minuman dan cemilan kesukaan anda. Bersantailah. Saat blogging merupakan waktu liburan anda. Buat Simpel. STOP terus menerus bermimpi yang tak akan pernah bertepi. Buat hidup anda lebih simpel. Tak usah menunggu, ACTION-kan ide yang ada sekarang.