Kamis, 06 Agustus 2009

Senyuman yang tidak dimiliki oleh orang lain

rif, yang dimaksud istri yang pintar itu adalah istri yang mengerti bagaimana cara bertindak yang benar, bertindak jujur, dan bertindak baik. Bukanlah kepintarannya itu dibuktikan dalam selembar kertas yang berisi nilai dengan angka-angka yang besar. Jika kecerdasannya membuat dia tidak mengerti arti hidup, membuatnya bodoh terhadap kebenaran, dan bodoh terhadap diri sendiri, maka dia bukanlah istri yang cerdas walaupun semasa sekolah selalu mendapatkan predikat tertinggi.

Wanita yang cerdas adalah wanita yang bisa menempatkan dirinya dengan baik. Dia mampu menempatkan diri sebagai anak, istri, ibu, teman, dan sekaligus tahu bagaimana sikap dia sebagai wanita shalihah. Cerdasnya seseorang itu tidak dilihat dari kemampuannya dalam memecahkan masalah di kantor, tapi memecahkan masalah dirinya sendiri sebab itu semua merupakan sebagian dari kecerdasannya.

Kecerdasan itu tidak diukur dari gelar, pangkat, dan jabatan, tapi kecerdasan itu diukur dari kemampuan kita untuk mengolah hak dan kewajiban dengan tepat dan mampu memposisikan diri dengan cermat sebagai istri, suami, anak, dan pimpinan di masyarakat.

Sambil bercerita itu, tangannya tak henti bekerja, kadang-kadang sampai larut malam; menganyam tikar pandan pesanan tetangga, mengupas singkong, oncek dhele, prithil kacang, pipik jagung... pekerjaan-pekarjaan khas para petani yang darinya ia peroleh upah tak seberapa.

Selalu, saya akan tenggelam dalam luasnya danau di keriput garis mata wanita itu; garis yang berkisah tentang kesabaran, perjuangan hidup, penderitaan dan pengorbanan serta maaf. Menelusuri peta yang ada di wajahnya, saya tak pernah tersesat dalam membaca atau mencari sebuah kota bernama: keikhlasan.

Kali ini, saya berusaha menyusun kepingan kesabaran dan danau maaf yang ada padanya

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan mempersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan sparing partner yang sepadan.

Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.

Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal sepele...¡򠳥 hingga ketika laki-laki tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya...sehingga tanpa kau sadari ketika kau menjalankan sisa hidupmu... kau menjad! i lebih kuat karena kehadirannya di sisimu.

Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan. Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki... tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi.... tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi.

Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya... kata-kata yang lembut... ungkapan-ungkapan sayang yang sepele... namun baginya sangat berarti... membuatnya aman di dekatmu....

Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tu! mbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang... seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun.

Dulu aku berkelahi dengan teman-temanku karena mereka mengejek dan menghina Ibu. Aku bela Ibu habis-habisan, tapi mereka menertawakan Ibu terus-terusan. Perih hatiku saat itu. Dan hanya nasihat Ibulah yang bisa menyembuhkan luka itu.

Tidak ada komentar: